January 3, 2008

Antara Aku, Dia dan Dirimu...

Aku memandang ke dalam kedalaman matanya. Kini dia terduduk di hadapanku. Wajah ayunya tak banyak berubah, hanya terlihat lebih dewasa di bandingkan tiga tahun lalu takala pertama kali aku mengenalnya. Dia masih seperti yang dulu. Aku yang telah berubah bukan dia. Juga di hatiku, telah ada banyak perubahan.
“ Kakak lama nggak ke rumah Dewi. Sibuk ya?” tanyanya ringan. Ia tersenyum, duh senyum ini yang telah melumpuhkan aku sejak tiga tahun lalu.
“ He eh…..kakak sibuk skripsi. Maaf ya !” jawabku parau. Sebenarnya alasan nya bukan hanya itu saja.
Beberapa menit lalu, aku tengah mndengarkan lagu kesukaanku di winamp. Tiba – tiba terdengar ketukan di pintu depan. Dan saat ku buka, dialah yang dating. Dewi.
“ Kakak, tolong betulin computer Dewi yang rusak ya!!!” pintanya manja. Dan kemanjaannya yang selalu meluluhkan hatiku. Dia tersenyum manis kepadaku. Yang membuat jantungku berdegup kenang.
“ Wi……” panggilku lirih.
“ Iyah……?” suaranya begitu lembut. Aku harus jujur padanya. Bukankah di antara kami tak ada rahasia lagi.
“ Maafkan kakak!!!!!” ia menoleh ke arahku. Matanya yang bening seperti telaga.
“ Untuk?”
“ Hati kakak terbelahmenjadi dua bagian yang sama besarnya?” dia mengernyitkan dahi.
“ Maksudnya?”
“ Ada yang hadir dalam kehidupan kakak “ dia terdiam. Begitu juga denganku. Lama hingga akhirnya…….
“ Kakak mencintai dia?” aku mengangguk.
“ Tapi kakak jugamencintaimu”
“ Kamu adalah seseorang yang selalu menemani kakak dalam suka dan duka, seseorang yang menerima kakak apa adanya. Qonaah dan lembut. Sedang dia adalah seseorang yang menguatkan kakak bahkan ketika engkau tak mampu membangkitkan kakak. Kalian berdua adalah anugerah yang sama indahnya dalam hidup kakak “ kembali terdiam.
“ Apakah dia seseorang yang sempurna?” tanyanya polos. Aku tersenyum kecil membayangkan sosok lain dalam kehidupanku.
“ Dia hanya wanita biasa. Karena biasanya maka kakak jatuh hati padanya. Kalian berdua memiliki banyak kesamaan. Manja, baik hati dan juga lembut “
“ Bolehkah Dewi mengenalnya?” aku mengangguk, dia tak pernah marah padaku. Aku lega. Akhirnya aku mengatakan yang sebenarnya kepadanya.

>>>>>>>>>>

“ Kakak jahat…kakak tega nyakitin Naya “ ucapnya sambil terisak.
“ Maaf….kakak hanya ingin menyakinkan dia?” jawabku.
“ Dengan menyakiti Naya?” aku terdiam. Salahku juga, kenapa tadi di telepon aku menngatakan pada Naya bahwa peringkat satu di hatiku telah di ambil alih kembali oleh Dewi. Padahal kalian sama di hatiku. Kalian berdua sama ku anggap calon istriku.
“ Kakak sayang dia kan? Diajauh lebih sempurna daripada Naya. Sungguh….biar Naya yang menangis tapi bahagialah dengan Kak Dewi “ ucapnya lagi.
“ Naya tak bisa di bandingkan dengan Kak Dewi yang sudah tiga tahun lebih mendiami hati kakak “ aku tak tahan melihat airmatanya.
“ Kakak sayang Naya. Sungguh…..kakak masih berharap jika Naya yangmenjadi istri kakak tapi juga dia “
“ Kakak…kemungkinan Naya hanya 0,01%. Sedang dia 99,99%. Naya nggak mau menyakiti hati wanita lain “
“ Naya…kakak sayang sama Naya “
“ Hmm…apa kakak akan mmperjuangkan cinta kakak jika berada di posisi Naya?”
“ Tentu…..jika memang harus menyebrangi lautan…..kakak akan berusaha menumbuhkan sirip di tubuh kakak. Jika memang harus melintasi cekrawala kakak akan menumbuhkan sayap di badan kakak “
“ Kali sudah ada pesawat terbang “ dia menoba bergurau.
“ Kakak sayang Naya “ ucapku lagi.
“ Jangan merayu Naya !!!” dia mulai galak.
“ Kakak tidak merayu………nggak perlu di rayu kan?” wajahnya bersemu merah.
“ Kakak tidak ingin menyakiti kalian berdua “ lanjutku.
“ Tapi Kakak harus memilih “
“ Kakak….pusing Dek….yang kakak pikirkan dari kemarin dan kakak cemaskan hanyalah kalian bedua “
“ Kakak, Naya nggak ingin melihat kakak sedih. Kakak, Kak Dewi…ah Kakak lebih menyayangi dia. Nia merasakannya itu “
“ Naya….dulu….Kakak pernah bilang bahwa jangan paksa Kakak untuk polygamy dengan alasan yang tidak jelas….”
“ Maksud Kakak? Kakak menginginkan keduanya ?”
“ Iyah…Kakak tidak ingin kehilangan salah satu dari kalian “
“ Naya tidak mau berbahagia di atas penderitaan orang lain. Naya bisa di marahin Mbak Nda “
“ Tapi…..ah Kakak…….Naya yang tidak ingin memberatkan Kakak “
“ Naya….” Panggilku lirih.
“ Kakak….Naya tidak ingin menyakiti Kak Dewi. Sungguh…..andai Naya boleh memilih Naya ingin membalikan waktu. Agar Naya tak perlu masuk dalam kehidupan Kakak. Berada di antara Kakak. Kalian sudah sepantasnya bahagia. Biar saja Naya yang menangis, ikhlas itu nggak perlu di ucapkan kan?”
“ Naya yak ingin memperjuangkan Kakak?” tanyaku.
“ Bahkan Naya pernah bilang sama Om imam, kalau Naya dan Kakak sudah sangatmenthok, tolong perjuangkan kakak untuk Nia. Tapi…ada Kak Dewi, Nia bersyukur ada yang mencintai Kakak. Ada yang menyayangi Kakak selain Naya”
“ Ah Naya….kakak bingung “
“ Naya wanita, mana ada wanita yang begitu aja ikhlas di madu kecuali Mbak Nda mungkin. Naya tahu itu……….Naya dapat merasakan bagaimana perasaan Kak Dewi “ dia terdiam sesaat.
“ Tapi Naya minta Kakak adil. Sampai nanti…kakak harus sama memperlakukanku dan Kak Dewi. Agar tak ada yangtersakiti. Kakaklebih tahu bagaimana harus bersikap. Nia hanya minta kakak adil. Jangan memberati Nia juga jangan berat sebelah terhadap Kak Dewi “
“ Kakak akan berusaha…..”
“ Hmm………Naya hanya tak ingin menyakiti Kak Dewi. Dia juga berhak terhadap Kakak……..maafkan Naya…karena sudah hadir di antara kalian berdua “
“ Naya ndak salah kok……sungguh..bahkan ketika Naya menerima kakak, cincin pertunangan itu langsung kakak lepas. Naya nggak salah kok!!!!! “
Aku dan Naya terdiam. Tuhan…ku mohon…….izinkan aku untuk membahagiakan keduanya!!!!!

>>>>>>>>>>

“ Naya “ panggil Dewi takala kami bertiga berjumpa di Masjid Agung. Sengaja.
“ Kak Dewi?” Dewi mengangguk. Kedua wanita itu asyik dalam diam. Aku? Haruskah aku memilih.
“ Naya sayang Kak Adi?” Tanya Dewi. Aku hanya diam.
“ Kakak juga sayang Kak Adi kan?” Naya membalikkan pertanyaan, keduanya tersenyum. Meski ku rasakan kegetiran di sana.
“ Hmm…Kak Dewi…….Naya tak akan meminta jadikan Naya madu Kakak. Naya masih memiliki perasaan. Tapi titip Kak Adi ya!! Kita sama – sama menyayanginya kan? Tolong bahagiakan dia!!!” ku dengar suara Naya bergetar. Matanya mulai berembun. Dewi menggenggam tangan Naya erat. Bahagia melihat mereka akur.
“ Tolong ya Kak….Naya mohon !!!!” Dewi mulai terisak. Duh………..mataku mulai panas. Sungguh aku tak ingin serakah…tapi aku menyayangi keduanya. Aku benar – benarberuntung di cintai dua wanita yang luar biasa ini.
“ Naya kok begitu ?” Naya hanya tersenyum.
“ Kakak lebih pantas untuk Kak Adi. Kakak memiliki kemungkinan 99,99 % sedang Naya? Titip Kak Adi ya?” hening…………………………………………….
Hingga……..Naya pamit undur diri!!!! Masih meninggalkan airmata di sudut pipinya. Begitu keluar dari pintu gerbang. Dewi memanggilnya…
“ Naya tunggu!!!” Naya berhenti dan menlehkan pandangannya. Masih adasimbahan airmata di sana.
“ Jadilah Madu kakak……………….tidak…..kakak juga nggak ingin menjadi lebah. Kita bersama – sama menjaga Kak Adi ya?” dadaku terkesirap. Benarkah itu Dewi? Atau malaikat ataukah bidadari? Naya sama kagetnya?
“ Ukhti…..kita berjuang di dalam rumah tangga dakwah bersama ya! Jadilah sayap kanan dan sayap kirinya “ aku masih belum percaya dengan pendengaran dan penglihatanku. Dewi memeluk Naya yang terdiam membeku di tempatnya.
“ Kita sama – sama menyayanginya kan?” uap Dewi lagi. Keduanya berpelukan erat. Aku tak tahu harus bagaimana? Aku menangis…sungguh aku menangis
>>>>>>>>>>>>>>>>>
nb. Ku tulis ini dengan linangan air mata dan doa. Karena aku tak mau menyakiti oranglain. Rabb…….aku pinta yang terbaik…

January 2, 2008

Ukhti Izinkan Aku Menjadi Madu mu....

Assalamualaykum Ukhti...

Mungkin jika saya sudah tidak memiliki perasaan dan harga diri saya ingin mengajukan permintaan itu kepada anti. Seorang ukhti saudaraku seiman dan seperjuangan. Namun di hati ini, masih ada setitik perasaan meskipun mungkin hati ini telah membatu dan membeku.
Ukhti...saya yakin dan tahu betul bahwa engkau tahu hukumnya Polygami. Namun dalam hati saya meragukan kesediaan anti. Karena tidak semua wanita mau di dua kan. Karena ikhlas itu memang sulit nian untuk di aplikasikan dalam kehidupan ini. Saya tahu tidak semuanya mau.
Mungkin saya memang mau di duakan tapi menjadi yang ke dua? Saya tidak mau berbahagia di atas penderitaan akhwat lain. Duh ukhti....saya hanya ingin menitipkan seseorang yang pernah dan masih ada di dalam hati ini kepadamu. Menitipkan kepadamu karena engkau adalah seseorang yang di pilihkan oleh Bundanya untuk nya. Dan karena anti pernah bersemayam di kalbunya selama 3 tahun silam.
Duh Ukhti....saya memang terluka. Namun tolong obati luka saya dengan cinta dan kesetiaan anti kepadanya. Tolong......sayangi beliau dengan kasih sayang yang tulus dan suci seperti putihnya melati. Tolong susut airmata saya dengan senyum tulus anti kepada beliau.
Ukhti saya hanya ingin beliau membuka pintu syurganya yang tinggal satu itu. Dengan berbakti kepada Bunda lewat engkau ya Ukhti.....
Saya memang menangis Ukhti...namun tolong susut air mata saya dengan manisnya bibirmu kala berucap kata cinta kepadanya. Tolong ya Ukhti...
Saya hanya wanita biasa yang bisa juga menangis dan terluka. Dan tak saya pungkiri bahwa saya terjatuh dalam. Saya terluka perih. Hati saya tersayat - sayat dengan ketidakberdaayn diri terhadap takdir. Ternyata takdir lebih berpihak kepada anti bukan kepada saya.
Sungguh Ukhti....saya menyayangi beliau lebih dari rasa sayangnya saya terhadap diri ini. Bahkan saya tak pernah peduli dengan keadaan saya. Tolong...bahagiakan dia. Jangan biarkan beliau terjatuh apalagi menangis. Jangan biarkan ia bersedih. Jadilah bidadarinya di dunia maupun di akhirat kelak. Tolong jadilah sayap kirinya dalam perjuangan dakwah dan hidup ini yang kian apatis. Tolong Ukhti.....jangan biarkan ia mengingat saya lagi. Karena itu akan semakin membuat luka ku dan lukanya berdarah - darah.
Ku mencoba tersenyum kepadamu Ukhti...bahwa saya benar - benar berusaha menerima semuanya.Bukankah ikhlas itu tak perlu di ucapkan? Mungkin ini ujian keikhlasan bagi saya dan dia.
Ukhti....ku titipkan segenggam asa nya kepadamu. Ku titipkan semuanya kepada anti. Belahan hati yang telah beranjak pergi dari hidup ini. Ku titipkan ia kepadamu...tolong cintai ia. jika anti menyakitinya...bukan hanya satu orang yang terluka. Namun ada aku yang ikut jua merasakan luka itu.

Dan untuk mu kanda....
Izinkan aku....untuk pergi jauh dari hatimu. Jadikan aku adikmu. Bukan yang lain. Karena hanya silaturahmi yang akan menyembuhkan luka kita. Meski sama - sama tak kita pungkiri bahwa masih ada luka yang berdarah - darah di hati kita.
Namun...kita harus belajar menerima takdir ini mungkin masih bisa takdir itu di lawan. Namun.....jangan pernah sakiti Bundamu untuk ku. Ku mohon....jangan pernah biarkan Bundamu bersedih.
Kanda......tersenyumlam meski duka masih bergelayut dalam relung batin kita. Karena hanya senyummu yang akan membuat kita mampu untuk saking melepaskan. Mungkin sudah terlalu banyak kesalahan yang kita perbuat hingga takdir enggan berpihak kepada kita.
Kanda jangan pernah berfikir " Andai dia mau di polygami....."
Tidak kanda....aku tak ingin menyakiti hati wanita lain. Cukup aku saja yang terluka. Cukup aku saja yang menderita.
kanda.....engkau tahu bagaimana di hati ini. Tak perlu ku ucapkan kepadamu...

Namun ku mohon..bahagialah...meski dengan yang lain...ku mohon kanda..........
beri aku satu keponakan mungil .......ku mohon kanda rangkaikan untaian melati di hari pernikahanku kelak dengan senyum bahagia. Sebagai seorang kakak bukan sebagai seorang kekasih yang merana....
Kau berjanji menjadi kakaku bukan..simpan semua rasa itu......di hati...yang terdalam........

Kanda........masih ada cinta adik kepadamu ......masih ada sayang adik kepadamu...
Dan aku yakin..masih ada cintanya seorang kakak untukku



buat seseorang di sudut sana , terimakasih atas cinta yang tak berbatas )..aku tak akan membuatmu menengok ke aku dengan dua hal itu

air mata tak akan abadi..aku berpasrah pada Mu ya Rabb...
izinkan aku menjadi wanita shalihah yang mencintai Mu dan suamiku
izinkan aku menjadi pejuang tangguh...

Ya Karena Aku Tak Sebaik Yang Di Kira......

Ya......karena aku tak sebaik yang ia sangka....
Karena aku tak sesempurna yang ia kira
Begitu mudah nya hati terbolak balik

Padahal....ketulusan dan cinta adalah dua hal yang tak bisa di pisahkan
Karena cinta yang tulus pasti memiliki unsur memaafkan
Karena cinta yang tulus membuat seseorang memberi kata maaf

Karena hati ternyata mudah di bolak - balik
Hati mudah terbolak balik
Apakah Cinta sejati itu hanya ada dalam impian?
Apakah cinta sejati memang tidak ada pada makhluknya?

Cinta itu....adalah keikhlasan untuk memberi dan menerima
Tanpa ada berharap balasan........
Karena cinta itu walaupun.....bukan karena......